Teman
Waktu berlalu, tak terasa begitu cepatnya
Saat berada
didekat kalian aku merasa riang
Kalian yang membuat hari ini tak begitu basi
Lelucon, canda, tawa menyatu dengan serasi
Kadang ada cinta, kadang ada benci
Begitulah adanya
Kau temanku, matahariku
Menerangi dan memberi semangat untuk
hari ini
Kau temanku, arahku
Kau mengingatkan saat aku salah melangkah
Bagaimanapun keadaannya kau adalah kau Kau adalah temanku
Teman Dekat
Tak ada yang bisa menandingi sebuah cerita darimu
Kau
ibaratkan penawar segalanya
Lenyahkan asa nan duka demi suatu cita
Namun
dibalik itu semua kau bisa berbuat sebaliknya
Kau datang saat kau butuh
Semuanya baik tanpa ada sebabnya
Kau menjelma bagai dewi
Namun kau menyakutu
bagai duri Sahabat…
Andai kau tahu sedih hatiku
Pasti kau ikut merasakannya,
namun sahabat kau tak pernah mau tahu
Sedikit pengertian darimu bisa membuat ku
bahagia Ingat lah wahai sahabat..
Aku akan tetap mengakui mu selamanya
Sahabatku
Ku
jelajahi sejarah kenanganku.
Ku putar rekaman masalaluku.
Menghadirkan kembali
masa itu.
Masa – masa di putih biru.
Yang tidak terhapus, Walau terombak waktu.
Potret wajahmu melintas..
Indah dalam lamunanku.
Seketika teringat akan sosokmu.
Sosok sahabat hidupku
Sahabat Putih Biru
Kujelajahi sejarah kenangan
kuputar rekaman masalalu
menghadirkan kembali masa itu masa-masa putih-biru
Walau terombak waktu
potret
wajahmu melintas
seketika teringat sosokmu
sosok sahabat putih-biru
Detik Sahabat
Detik waktu melukis sejarah
beragam cerita telah kita lalui
suka maupun duka
tersimpan dalam memori
Sahabat…
genggam tanganku
aku hadir di
hatimu
walau terpisah dimensi dan waktu
aku selalu di sisimu
I think I liked the poem titled "Sahabatku" because a friend is keeping us in a difficult and grief