Senin, 26 Oktober 2015

Tugas Softskill etika bisnis

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor dan mobil merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh kebanyakan orang saat ini. Mudahnya cara untuk mendapatkan transportasi tersebut, tidak lagi hanya untuk kalangan menengengah keatas namun yang terhitung kalangan menengah kebawah pun juga dapat mudah untuk memperoleh alat transportasi tersebut. Murahnya biaya angsuran yang ditawarkan para dealer, sehingga jumlah sepeda motor atau mobil semakin bertambah. Maka membuka bisnis jasa cuci motor dan mobil merupakan alternatif yang cukup menjanjikan. Peluang usaha ini bisa jadi adalah salah satu usaha yang relatif tidak beresiko tinggi. Ditambah cuaca yang sering berubah dan budaya orang-orang di sekitar, Mungkin kami sering terlintas dengan jasa cuci motor atau mobil sepertinya sudah banyak akan tetapi jika kami ingin bersaing dengan mereka tidak terlalu sulit yang penting adalah pelayanannya, yang harus dibedakan sehingga pelanggan kami benar-benar puas.
Kami memilih bisnis ini karena memang bisnis ini menjanjikan. Banyak orang yang malas mencuci sendiri kendaraannya. Mereka lebih memilih mengeluarkan sedikit uangnya untuk memanjakan mobil atau motornya. Apalagi di saat musim penghujan, kendaraan mereka pasti penuh dengan kotoran dan sulit untuk dibersihkan sendiri. Memang telah banyak ditemukan di kota-kota besar maupun kecil tempat pencucian mobil atau motor. Maka dari itu pelayanan selalu kami tingkatkan agar tidak kalah dengan para pesaing.

TEORI

Utilitarisme adalah faham atau aliran dalam filsafat moral yang menekankan  prinsip manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling mendasar. Dengan prinsip kegunaan dimaksudkan prinsip yang menjadikan kegunaan sebagai tolok ukur pokok untuk menilai dan mengambil keputusan apakah suatu tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Tindakan yang secara moral benar adalah tindakan yang berguna. Suatu tindakan dinilai berguna kalau akibat tindakan tersebut, secara keseluruhan, dengan memperhitungkan semua phak yang terlibat dan tanpa membeda-bedakan, membawa akibat baik berupa keuntungan atau kebahagiaaan yang semakin besar bagi semakin banyak orang. The greatest good to the greatest number Faham ini menyatakan bahwa di antara semua tindakan yang kita ambil atau di antara semua peraturan yang kita pegang, yang dapat dibenarkan secara moral adalah tindakan atau peraturan yang, sejauh dapat kita perhitungkan, akan paling memajukan kepentingan  banyak orang, paling menguntungkan atau paling membawa kebahagiaan mereka.

ANALISIS

Dampak Positif :

Dengan berdirinya usaha cuci mobil dan motor dilingkungan rumah penduduk membantu masyarakat lebih mudah untuk mencuci kendaraan yang mereka miliki , tempat yang tidak jauh dari rumah, harga yang ekonomis juga kegiatan seharian yang membuat lelah masyarakat lebih memilih jasa cuci mobil dan motor dibandingkan harus mencuci sendiri. Dapat memberi lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang putus sekolah.

Dampak Negatif :

Dengan tidak adanya saluran pembuangan air yang keluar terkadang membuat tempat cuci motor dan mobil terlihat tergenang air sehingga tidak enak dilihat mata. Adanya pencemaran air atau limbah dari pembuangan air.

REFERENSI

Rabu, 14 Oktober 2015

ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN DAERAH JAWA TENGAH YOGYAKARTA (Tugas Softskill)

ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN DAERAH JAWA TENGAH YOGYAKARTA

PENDAHULUAN
Upacara perkawinan adat pengantin Jawa sebenarnya bersumber dari tradisi keraton. Bersamaan dengan itu lahir pula seni tata riaspengantin dan model busana pengantin yang aneka ragam. Seiring perkembangan zaman, adat istiadat perkawinan tersebut, lambat laun bergerak keluar tembok keraton. Sekalipun sudah dianggap milik masyarakat, tapi masih banyak calon pengantin yang ragu-ragu memakai busana pengantin basahan (bahu terbuka) yang kononhanya diperkenankan bagi mereka yang berkerabat dengan keraton.Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasacinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu hidup seorang diri, tanpa bantuan dankehadiran orang lain dan Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan bersatunya dua insan yang berlainan jenis dan sahmenurut agama dan hukum adalah pernikahan. Dalam makalah ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawa.

Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang cara adat istiadat pernikahan adat suku jawa yang mempunyai tahap-tahap yang harus dijalankan bagi duainsan yang berlainan jenis untuk sampai ke jenjang pernikahan.

TEORI
Pengertian Pernikahan
Perkawinan merupakan salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena menikah adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup seseorang. Oleh karenanya diperlukan sikap yang penuh tanggung jawab dari masing individu yang menjalin hubungan dan berlanjut ke tahap 7 pernikahan. Setiap pasangan yang akan menikah selalu menginginkan pernikahannya berkesan dan tidak terlupakan karena pernikahan diharapkan menjadi momen sekali seumur hidup.
Tata Cara Pernikahan Adat Jogjakarta
 1. Nontoni
 Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dikawininya. Dimasa lalu orang yang akan nikah belum tentu kenal terhadap orang yang akan dinikahinya, bahkan terkadang  belum pernah melihatnya, meskipun ada kemungkinan juga mereka sudah tahu dan mengenal atau pernah melihatnya. Agar ada gambaran siapa jodohnya nanti maka diadakan tata cara nontoni. Biasanya tata cara ini diprakarsai pihak pria. Setelah orang tua si perjaka yang akan diperjodohkan telah mengirimkan  penyelidikannya tentang keadaan si gadis yang akan diambil menantu. Penyelidikan itu dinamakan dom sumuruping banyu atau  penyelidikan secara rahasia. Setelah hasil nontoni ini memuaskan, dan siperjaka sanggup menerima pilihan orang tuanya, maka diadakan musyawarah diantara orang tua / pinisepuh si perjaka untuk menentukan tata cara lamaran.
2. Lamaran
Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu diantara  pria dan wanita yang akan menikah terkadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau  belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.
3. Midodareni
Midodareni berasal dari kata dasar widodari (Jawa) yang  berarti bidadari yaitu putri dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Midodareni biasanya dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur. Saat akan melaksanakan midodaren ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:
1.  Sepasang kembarmayang (dipasang di kamar pengantin)
2. Sepasang klemuk (periuk) yang diisi dengan bumbu pawon,  biji-bijian, empon-empon dan dua helai bangun tulak untuk menutup klemuk tadi
3.  Sepasang kendi yang diisi air suci yang cucuknya ditutup dengan daun dadap srep (tulang daun / tangkai daun), Mayang  jambe (buah pinang), daun sirih yang dihias dengan kapur
4. Baki yang berisi potongan daun pandan, parutan kencur, laos,  jeruk purut, minyak wangi, baki ini ditaruh dibawah tepat tidur supaya ruangan berbau wangi. Adapun dengan selesainya midodareni saat jam 24.00 calon  pengantin dan keluarganya bisa makan hidangan yang terdiri dari :
a.       Nasi gurih
b.      Sepasang ayam yang dimasak lembaran (ingkung, Jawa)
c.       Sambel pecel, sambel pencok, lalapan
d.      Krecek
e.       Roti tawar, gula jawa
f.       Kopi pahit dan teh pahit
g.      Rujak degan
h.      Dengan lampu juplak minyak kelapa untuk penerangan (jaman dulu)

4.      Upacara Langkahan
Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang  berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila  pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.

5.      Upacara Ijab
Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria. menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya dipimpin oleh petugas dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya ijab qobul akan syah menurut syariat agama dan disaksikan oleh pejabat pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di catatan pemerintah.

6.      Upacara Panggih
Panggih (Jawa) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanaakan. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai.

ANALISIS
Mengenai artikel diatas memang benar adanya, keluarga saya berasal dari daerah jawa tengah tepatnya dikota yogyakarta. Ketika kakak tertua saya menikah semua acara adat pernikahan sama seperti artikel diatas. Kesimpulannya setiap orang di indonesia menikah dengan adat istiadat masing-masing, apapun adat yang mereka gunakan itu adalah tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang kita yang harus di pertahankan dan diturunkan ke anak dan cucu kita kelak.

REFERENSI


Jumat, 12 Juni 2015

Pantun 2

Kalau harimau sedang mangaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Mari kita belajar bersama

Pantun

Rambut dikuncir memakai pita
Pita yang bagus merah muda warnanya
Begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita
Janganlah lupa untuk selalu mensyukurinya..

Cerpen

Adzan Isya belum berkumandang. Wajah Imran terlihat ngantuk, sekali-kali ia menguap. Adiknya, Marwan duduk bersandar di tiang gubuk. Ayah dan ibu mereka sudah meninggal setahun yang lalu. Setelah orangtua mereka meninggal, hidup mereka sebatang kara, sampai akhirnya Haji Ahmad mempekerjakan mereka sebagai pengembala kambing.

Imran sudah membungkus dirinya dengan kain sarung, sedang Marwan masih duduk depan gubuk mengawasi kandang kambing.

“Masuklah Wan, sudah malam,” kata Imran dari balik kain sarungnya.

“Belum malam, aku pun belum shalat Isya,” sahut Marwan

Imran tersentak, seakan-akan diingatkan oleh adiknya. Ia langsung bangkit.

“Astagfirullah, aku juga belum shalat.”

Segera Imran turun dari gubuk menuju sumur. Siraman air wudhu terasa menghilangkan rasa ngantuknya. Wajahnya segar kembali.

Marwan juga shalat Isya menjadi makmun di belakang kakaknya. Waktu sesudah shalat bagi mereka adalah saat-saat yang paling menyenangkan. Ada kenikmatan, ketentraman yang merasuk ke dalam hati mereka, ada kebebasan. Mereka serasa telah melunasi utang-utang yang menggunung.

Bintang-bintang malam itu berkedip bersama bulan yang sempurna purnama. Sudah setahun mereka bekerja sebagai pengembala kambing Haji Ahmad. Banyak suka duka yang mereka alami, meskipun dalam kenyataan dukalah yang lebih banyak. Setiap hari sejak fajar terbit hingga mentari terbenam, mereka mengembalakan kambing, menjaga kambing, dan menyabit rerumputan.

Upah mereka satu hari sepuluh ribu rupiah. Makan dua kali sehari, pagi dan malam. Hidup mereka memanglah pahit, namun tidak ada pilihan lain. Ayah tidak punya, Ibu pun telah tiada. Beruntung Haji Ahmad bertemu mereka di mesjid. Haji Ahmad tersentuh hatinya dan iba kepada mereka.

Sebenarnya dulu Imran pernah bersekolah sampai kelas tiga sekolah dasar, sedangkan Marwan hanya sampai kelas dua sekolah dasar. Keadaan telah memaksa mereka putus sekolah. Pekerjaan mereka sekarang adalah mengawasi kambing-kambing supaya tidak masuk kebun orang lain.

Di malam purnama itu, mereka menghitung-hitung penghasilan. Sepuluh ribu rupiah dikali duabelas bulan.

“Mungkin uang kita sudah banyak,” kata Marwan membuyarkan keheningan malam. “Kalau dibelikan kambing betina mungkin sudah beranak banyak”.

“Pelihara kambing harus punya kandang, kau mau simpan dimana?”.

“Mungkin Haji Ahmad mau memberikan sepetak tanah untuk kandang kambing kita”.

“Mana mungkin!” sahut Imran.

“Selama ini kan upah kita simpan pada Haji Ahmad dan belum pernah kita ambil. Bagaimana kalau kita usul kalau upah kita dalam bentuk kambing saja?”

“Benar,” kata Imran. “Saat kita mulai bekerja disini, kambing Haji Ahmad baru enam ekor. Satu jantan dan lima betina. Sekarang kambingnya sudah jadi tiga puluh ekor.”

Mereka berdua saling memandang. Mereka berdua menerawang ke alam khayal.

“Kalau kita membeli kambing betina, pasti akan beranak banyak.” Marwan mulai berkhayal. “Satu ekor betina akan beranak dua. Anaknya nanti beranak lagi. Maka lama-lama kambing kita akan berpuluh-puluh.”

“Saya adalah kakakmu. Bagian kakak harus lebih banyak daripada adik,” kata Imran. “Jika kambingnya ada empat puluh ekor, maka saya dapat duapuluh lima dan bagianmu lima belas ekor.”

“Itu tidak adil namanya,” protes Marwan. “Mestinya saya dapat sembilan belas ekor.”

“Bagianku akan akan kujual semua,” lanjut Imran. “Uang hasil penjualan akan kubelikan tanah dan akan kutanami sayur mayur. Rencanamu bagaimana?”

“Akan kujual sebagian kambingku untuk membeli sepetak tanah di samping kebunmu untuk kujadikan kandang.”

“Kalau begitu kamu harus bikin pagar sebagai batas tanahmu dan tanahku.”

“Aku tidak mau.”

“Kamu harus bikin pagar pembatas!,” kata Imran. “Kamu kan tahu tanahku ditanami sayur mayur. Kambingmu pasti akan merusak tanamanku, dan kamu harus mengganti kerusakannya.”

“Tidak bisa,” kata Marwan. “Kambingku tidak salah, kambing tidak bisa membedakan mana rumput mana tanaman sayur.”

Imran mulai emosi, matanya melotot. “Kambing yang memakan tanaman orang lain jelas bersalah.”

“Kakak yang salah, kenapa tanam sayur di dekat kandang kambingku. Aku tidak akan membayar ganti rugi.”

Tanpa banyak bicara lagi, Imran memukul wajah adiknya. Rasa sakit pukulan Imran di pipi Marwan menyadarkan mereka dari khayalan. Mereka sadar mereka bertengkar karena khayalan. Segalanya masih dalam angan-angan kosong belaka.

“Astagfirullah,” mereka mengucap istigfar dan saling berpandangan.

Cahaya purnama semakin benderang seiring larutnya malam. Mereka diam. Tidak lama kemudian mereka terlelap dalam kelelahan.

http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/terjebak-khayalan.htm

Kata-kata bijak islami

Banyak sekali hikmah dan makna yang terkandung di dalam setiap perkataan baik itu perkataan tentang kehidupan maupun perkataan apa saja. Banyak sekali kata-kata bijak yang memberikan nasihat kepada kita agar selalu berbuat kebaikan dan menjalani kehidupan dengan benar-benar. Salah satu kata-kata yang banyak memberikan nasihat serta makna dalam kehidupan adalah kata kata bijak islami, kata bijak islami...

Kata-kata Mutiara 5

Jangan pernah kamu menyakiti sahabatmu sendiri, karena sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kamu sendirian dalam menjalani hidup.

Kata-kata Mutiara 4

Hidup tak selamanya berjalan mulus, hidup butuh masalah supaya kita tahu kita punya kekuatan , butuh pengorbanan supaya kita tahu bekerja keras. Butuh air mata supaya kita merendahkan hati, butuh dicela supaya kita tahu cara menghargai. Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur, butuh senyum supaya kita tahu kita punya cinta. Butuh orang lain supaya kita tahu kita tak sendri.

Kata-kata Mutiara 3

Setiap persoalan yang muncul di hadapan kita setiap harinya adalah salah satu hal yang dapat membuat pemikiran kita menjadi lebih berkembang yang kemudian akan menghasilkan sebuah solusi dimana itu dapat menjadi motivasi dan penyemangat yang juga dapat menginspirasi banyak orang. Tergantung setiap individu untuk dapat berpikir dan berkembang ketika mendapatkan masalah yang membuat dirinya merasa...

Kata-Kata Mutiara 2

Persahabatan memang sesuatu yang indah yang bahkan sulit untuk dideskripsikan bagaimana rasanya. Sahabat adalah tempat mencurahkan berbagai perasaan yang sedang kita rasakan, apalagi hal-hal yang tidak mengenakkan pasti akan selalu disampaikan kepada sahabat. Untuk itu anda perlu memberikan kata kata mutiara untuk sahabat sebagai tanda terimakasih atas kelapangan mereka dalam menerima segala keluh...

Kata-kata Mutiara

Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan,
Karena setiap tetes air hujan yang jernih ,
Berasal dari pada awan yang gelap ..

Ibu

Ibu…
Engkau menjaga ku dengan penuh kasih dalam kandunganmu
Saat baru ada, sampai aku sebesar ini
Tak bisa terbayang
Tak bisa terbalas
Kasih mu, cintamu padaku
Engkau seakan menyatu padaku saat aku terjatuh
Dikala ku sedih, kau berikan senyuman
Andai esok langit akan runtuh
Andai esok bumi terlerai
Aku tidak keberatan selama ada engkau di sisiku
Ibu…
Apapun yang terjadi padaku
Aku ingin selalu bersamamu
Namun ajal telah memanggilmu
Aku ingin meminta maaf bu
Atas semuah dosaku, kesalahanku
Kuharap engkau mendengarku disana
Bu…
Engkau dimana?
Ayah bilang ibu pergi jauh
Aku ingin bertemu ibu, selalu bersamamu
Selamanya…

Maaf Bu – oleh Aisyah Noor Fatihah
Samarinda

Rabu, 03 Juni 2015

Tugas Softskill 3

SKRIPSI :
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.
Tujuannya:
1. Memberi kesempatan kepada Dosen dan Guru yang ingin membantu Mahasiswa/i dengan hal-hal akademik.
2. Memberi kesempatan kepada Mahasiswa/i yang ingin dibantu dengan hal-hal akademik dan menulis skripsi.
3. Membahas hal-hal akademik umum secara terbuka.
CONTOHNYA :
JUDUL
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN SERVIS PADA BENGKEL AHASS HONDA MOTOR PRO UNION
ABSTRAK
Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan di bengkel AHASS Honda Pro Union dilakukan penelitian dengan melakukan penyebaran kuesioner sebanyak 91 responden. Penyebaran dilakukan mulai dari tanggal 29 Juni sampai 16 Juli 2007. Dimensi yang diukur dalam penelitian ini merupakan dimensi jasa yang terdiri dari lima dimensi yaitu dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner tersebut dianalisis menggunakan metode servqual dengan mencari kesenjangan dari setiap atribut dalam dimensi yang diukur. Dari lima dimensi yang diukur dalam penelitian ini yaitu terdiri dari dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung diperoleh hasil bahwa kesenjangan terbesar terdapat dalam dimensi daya tanggap yaitu sebesar -0,50. Kesenjangan terbesar kedua terdapat pada dimensi empati yaitu sebesar -0,48. Kesenjangan terbesar ketiga terdapat pada dimensi jaminan yaitu sebesar -0,47. Kesenjangan terbesar keempat terdapat pada dimensi keandalan yaitu sebesar -0,32. Sedangkan kesenjangan terkecil terdapat pada dimensi bukti langsung yaitu sebesar -0,24. Jadi untuk keseluruhan dimensi diperoleh kesenjangan sebesar -0,40 dengan nilai. nilai kesenjangan negatif ini menunjukan bahwa harapan kosumen selama ini lebih besar dengan yang dipersepsikan oleh konsumen selama ini. Untuk tingkat kesesuaian layanan keseluruhan dimensi adalah sebesar 90,45 % mendekati angka 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara persepsi dan harapan konsumen selama ini terhadap pelayanan di bengkel AHASS Honda Pro Union sudah sesuai, maka dapat dikatakab bahwa para pelanggan atau konsumen sudah merasa puas terhadap pelayanan dari bengkel AHASS Honda Pro Union ini. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 9,55 % perlu sedikit diperbaiki lagi agar kepuasan konsumen bisa terpenuhi dengan baik.

PERBEDAAN DARI SKRIPSI, TESIS, DESERTASI :

Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.  Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk  menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

Disertasi Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.


10 TULISAN :
Ibu…
Engkau menjaga ku dengan penuh kasih dalam kandunganmu
Saat baru ada, sampai aku sebesar ini
Tak bisa terbayang
Tak bisa terbalas
Kasih mu, cintamu padaku
Engkau seakan menyatu padaku saat aku terjatuh
Dikala ku sedih, kau berikan senyuman
Andai esok langit akan runtuh
Andai esok bumi terlerai
Aku tidak keberatan selama ada engkau di sisiku
Ibu…
Apapun yang terjadi padaku
Aku ingin selalu bersamamu
Namun ajal telah memanggilmu
Aku ingin meminta maaf bu
Atas semuah dosaku, kesalahanku
Kuharap engkau mendengarku disana
Bu…
Engkau dimana?
Ayah bilang ibu pergi jauh
Aku ingin bertemu ibu, selalu bersamamu
Selamanya…

Maaf Bu – oleh Aisyah Noor Fatihah
Samarinda
Kata-kata Mutiara
Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan,
Karena setiap tetes air hujan yang jernih ,
Berasal dari pada awan yang gelap ..
Kata-kata Mutiara
Persahabatan memang sesuatu yang indah yang bahkan sulit untuk dideskripsikan bagaimana rasanya. Sahabat adalah tempat mencurahkan berbagai perasaan yang sedang kita rasakan, apalagi hal-hal yang tidak mengenakkan pasti akan selalu disampaikan kepada sahabat. Untuk itu anda perlu memberikan kata kata mutiara untuk sahabat sebagai tanda terimakasih atas kelapangan mereka dalam menerima segala keluh...
Kata-kata Mutiara
Setiap persoalan yang muncul di hadapan kita setiap harinya adalah salah satu hal yang dapat membuat pemikiran kita menjadi lebih berkembang yang kemudian akan menghasilkan sebuah solusi dimana itu dapat menjadi motivasi dan penyemangat yang juga dapat menginspirasi banyak orang. Tergantung setiap individu untuk dapat berpikir dan berkembang ketika mendapatkan masalah yang membuat dirinya merasa...
Kata-kata Mutiara
Hidup tak selamanya berjalan mulus, hidup butuh masalah supaya kita tahu kita punya kekuatan , butuh pengorbanan supaya kita tahu bekerja keras. Butuh air mata supaya kita merendahkan hati, butuh dicela supaya kita tahu cara menghargai. Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur, butuh senyum supaya kita tahu kita punya cinta. Butuh orang lain supaya kita tahu kita tak sendri.
Kata-kata Mutiara
Jangan pernah kamu menyakiti sahabatmu sendiri, karena sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kamu sendirian dalam menjalani hidup.
Kata-kata bijak islami
Banyak sekali hikmah dan makna yang terkandung di dalam setiap perkataan baik itu perkataan tentang kehidupan maupun perkataan apa saja. Banyak sekali kata-kata bijak yang memberikan nasihat kepada kita agar selalu berbuat kebaikan dan menjalani kehidupan dengan benar-benar. Salah satu kata-kata yang banyak memberikan nasihat serta makna dalam kehidupan adalah kata kata bijak islami, kata bijak islami...



Cerpen
Adzan Isya belum berkumandang. Wajah Imran terlihat ngantuk, sekali-kali ia menguap. Adiknya, Marwan duduk bersandar di tiang gubuk. Ayah dan ibu mereka sudah meninggal setahun yang lalu. Setelah orangtua mereka meninggal, hidup mereka sebatang kara, sampai akhirnya Haji Ahmad mempekerjakan mereka sebagai pengembala kambing.

Imran sudah membungkus dirinya dengan kain sarung, sedang Marwan masih duduk depan gubuk mengawasi kandang kambing.

“Masuklah Wan, sudah malam,” kata Imran dari balik kain sarungnya.

“Belum malam, aku pun belum shalat Isya,” sahut Marwan

Imran tersentak, seakan-akan diingatkan oleh adiknya. Ia langsung bangkit.

“Astagfirullah, aku juga belum shalat.”

Segera Imran turun dari gubuk menuju sumur. Siraman air wudhu terasa menghilangkan rasa ngantuknya. Wajahnya segar kembali.

Marwan juga shalat Isya menjadi makmun di belakang kakaknya. Waktu sesudah shalat bagi mereka adalah saat-saat yang paling menyenangkan. Ada kenikmatan, ketentraman yang merasuk ke dalam hati mereka, ada kebebasan. Mereka serasa telah melunasi utang-utang yang menggunung.

Bintang-bintang malam itu berkedip bersama bulan yang sempurna purnama. Sudah setahun mereka bekerja sebagai pengembala kambing Haji Ahmad. Banyak suka duka yang mereka alami, meskipun dalam kenyataan dukalah yang lebih banyak. Setiap hari sejak fajar terbit hingga mentari terbenam, mereka mengembalakan kambing, menjaga kambing, dan menyabit rerumputan.

Upah mereka satu hari sepuluh ribu rupiah. Makan dua kali sehari, pagi dan malam. Hidup mereka memanglah pahit, namun tidak ada pilihan lain. Ayah tidak punya, Ibu pun telah tiada. Beruntung Haji Ahmad bertemu mereka di mesjid. Haji Ahmad tersentuh hatinya dan iba kepada mereka.

Sebenarnya dulu Imran pernah bersekolah sampai kelas tiga sekolah dasar, sedangkan Marwan hanya sampai kelas dua sekolah dasar. Keadaan telah memaksa mereka putus sekolah. Pekerjaan mereka sekarang adalah mengawasi kambing-kambing supaya tidak masuk kebun orang lain.

Di malam purnama itu, mereka menghitung-hitung penghasilan. Sepuluh ribu rupiah dikali duabelas bulan.

“Mungkin uang kita sudah banyak,” kata Marwan membuyarkan keheningan malam. “Kalau dibelikan kambing betina mungkin sudah beranak banyak”.

“Pelihara kambing harus punya kandang, kau mau simpan dimana?”.

“Mungkin Haji Ahmad mau memberikan sepetak tanah untuk kandang kambing kita”.

“Mana mungkin!” sahut Imran.

“Selama ini kan upah kita simpan pada Haji Ahmad dan belum pernah kita ambil. Bagaimana kalau kita usul kalau upah kita dalam bentuk kambing saja?”

“Benar,” kata Imran. “Saat kita mulai bekerja disini, kambing Haji Ahmad baru enam ekor. Satu jantan dan lima betina. Sekarang kambingnya sudah jadi tiga puluh ekor.”

Mereka berdua saling memandang. Mereka berdua menerawang ke alam khayal.

“Kalau kita membeli kambing betina, pasti akan beranak banyak.” Marwan mulai berkhayal. “Satu ekor betina akan beranak dua. Anaknya nanti beranak lagi. Maka lama-lama kambing kita akan berpuluh-puluh.”

“Saya adalah kakakmu. Bagian kakak harus lebih banyak daripada adik,” kata Imran. “Jika kambingnya ada empat puluh ekor, maka saya dapat duapuluh lima dan bagianmu lima belas ekor.”

“Itu tidak adil namanya,” protes Marwan. “Mestinya saya dapat sembilan belas ekor.”

“Bagianku akan akan kujual semua,” lanjut Imran. “Uang hasil penjualan akan kubelikan tanah dan akan kutanami sayur mayur. Rencanamu bagaimana?”

“Akan kujual sebagian kambingku untuk membeli sepetak tanah di samping kebunmu untuk kujadikan kandang.”

“Kalau begitu kamu harus bikin pagar sebagai batas tanahmu dan tanahku.”

“Aku tidak mau.”

“Kamu harus bikin pagar pembatas!,” kata Imran. “Kamu kan tahu tanahku ditanami sayur mayur. Kambingmu pasti akan merusak tanamanku, dan kamu harus mengganti kerusakannya.”

“Tidak bisa,” kata Marwan. “Kambingku tidak salah, kambing tidak bisa membedakan mana rumput mana tanaman sayur.”

Imran mulai emosi, matanya melotot. “Kambing yang memakan tanaman orang lain jelas bersalah.”

“Kakak yang salah, kenapa tanam sayur di dekat kandang kambingku. Aku tidak akan membayar ganti rugi.”

Tanpa banyak bicara lagi, Imran memukul wajah adiknya. Rasa sakit pukulan Imran di pipi Marwan menyadarkan mereka dari khayalan. Mereka sadar mereka bertengkar karena khayalan. Segalanya masih dalam angan-angan kosong belaka.

“Astagfirullah,” mereka mengucap istigfar dan saling berpandangan.

Cahaya purnama semakin benderang seiring larutnya malam. Mereka diam. Tidak lama kemudian mereka terlelap dalam kelelahan.

http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/terjebak-khayalan.html

PANTUN
Rambut dikuncir memakai pita
Pita yang bagus merah muda warnanya
Begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita
Janganlah lupa untuk selalu mensyukurinya..

PANTUN
Kalau harimau sedang mangaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum

Mari kita belajar bersama..

Selasa, 28 April 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (ARTIKEL ILMIAH NON ILMIAH DAN SEMI ILMIAH)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

#ARTIKEL ILMIAH

Abstrak
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan; pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan; pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan; dan pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan populasi karyawan PT.Primissima.
Sampel sebanyak 258 responden dengan teknik proportional random sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,525 > 1,645); terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,976 > 1,645); terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,490 > 1,645); terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukkan oleh nilai Fhitung > Ftabel (22,252 > 2,650).
Kata Kunci
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja, kinerja karyawan


#ARTIKEL NON ILMIAH

Hutan di gunung mahameru 2013,
SEMERU, gunung tertinggi di pulau jawa dengan keindahan alamnya, bunga beraneka warna semerbak bermekaran, hutan pinus dengan baunya yang khas, danau indah nan jernih yang sekarang dikenal dengan nama danau ranu kumbolo seakan menjadi pelepas lelah, tebing-tebing yang menjulang tinggi ibarat dinding pelindung, di seberangnya hamparan bukit pasir yang luas membentang serta udara pegunungan yang bersih dan segar kian menambah kesempurnaan gunung ini. Namun kisah ini tidak terjadi di zaman sekarang melainkan sekitar 700 tahun kebelakang disaat Indonesia belum ada, yang ada hanyalah kerajaan-kerajaan kecil yang muncul silih berganti, peperangan antar kerajaan tak pernah usai, perebutan kekuasaan dikalangan keluarga kerajaan menambah polemik yang tengah terjadi. Pada zaman ini kerajaan singasari dengan raja terakhirnya kertanegara telah musnah menyusul pemberontakan yang dilakukan keturunan raja kediri yaitu jayakatwang, namun tak lama kemudian kediri mengalami nasib yang sama setelah dikalahkan oleh raden wijaya dengan bantuan pasukan kerajaan mongol. Raden wijaya kemudian mendirikan kerajaan majapahit setelah mengusir pasukan mongol dari jawadwipa.
Hutan di gunung Semeru, 1298 Masehi.
Matahari sudah mulai turun menuju peraduannya di ufuk barat, angin sepoi-sepoi berhembus menggoyang dedaunan, namun hutan di sebelah utara danau ranu kumbolo tetap tak bergeming, seperti ada sebuah kekuatan Maha dahsyat yang membuat hutan ini tetap tenang, suara raungan beberapa hewan buas terdengar dari kejauhan, pohon-pohon pinus menjulang tinggi seakan menambah kesan angker hutan ini, memang semenjak dahulu kala gunung semeru dianggap sebagai tempat paling mistis di jawadwipa (pulau jawa), tempat bersemayam para dewa.
Tiba-tiba entah darimana asalnya sebuah panah muncul membelah udara dan memecah kesunyian hutan ini dengan bunyi desingannya, panah itu berhenti setelah mengenai sasaran dan kini di ujung panah tersebut telah tertancap seekor kelinci. dari arah datangnya panah tersebut muncul seorang pemuda gagah berusia sekitar 25 tahun sambil menenteng busur panah, di punggungnya masih terdapat 4 buah anak panah lainnya yang siap ditembakkan kapan saja, dari pakaian yang dipakainya jelaslah kalau ia bukan orang sembarangan, mungkin dari keluarga bangsawan atau ksatria, sulit membedakannya namun setiap orang yang menatap matanya pasti akan setuju kalau pemuda ini pastilah sudah melewati hidup yang berat.
Pemuda itu kemudian berjalan menuju buruannya yang sudah terkapar di tanah sambil menyeruak di antara semak-semak yang rimbun menutupi hutan ini. dicabutnya anak panah pada kelinci tersebut dan setelah dibersihkannya ia gabungkan kembali bersama 4 anak panah lainnya.
“maafkan aku sobat, tapi aku juga harus makan agar bisa bertahan hidup” ujarnya. Suaranya berat namun menyiratkan ketegasan.
“suuuiiittt… suuiiitt” pemuda itu bersiul, dari kejauhan terdengar suara derap kaki kuda yang lama kelamaan makin dekat. Kini di hadapan pemuda itu telah berdiri dengan gagah seekor kuda jantan bewarna putih. Pemuda itu yang ternyata bernama jayanegara kemudian melompat ke punggung kuda tersebut dan memacunya meninggalkan hutan menuju danau ranu kumbolo. Ia hanya sendiri, tak terlihat pengawal atau orang lain yang bersamanya dan jika dilihat dari caranya yang lihai dalam mengendarai kuda melewati hutan, sepertinya ia sudah tinggal cukup lama di gunung Mahameru sehingga tau mana jalur yang cukup aman untuk dilewati.
Di tepi danau tersebut di dekat sebuah tanjakan, terlihat sebuah rumah atau lebih tepat disebut sebagai pondok. Disana ia berhenti dan menambatkan kudanya. Pondok itu jika tidak bisa dibilang jelek maka cukuplah sederhana kata yang tepat untuk menggambarkannya, pondoknya sangat kecil, dengan atap dari dedaunan dan ijuk kelapa, dinding dari kayu seadanya yang bisa ditemukan di sekitar danau, sangat jauh dari kata layak. Di sebelah pondok terdapat ladang jagung yang siap dipanen. Jayanegara masuk dan menggantungkan panahnya di dinding di dekat pedang dengan ukiran relif naga yang menghiasi sarung pedangnya.
Sinar matahari senja benar-benar indah sore ini. cahaya orangennya memantul di permukaan danau ranu kumbolo, memancarkan keindahan tersendiri yang sulit diungkapkan. kini jayanegara telah duduk di depan api unggun yang ia gunakan untuk memanggang kelinci hasil buruannya, kelinci tersebut telah berpindah dari atas api ke genggaman tangannya. suhu dingin wilayah sekitar ranu kumbolo membuat daging kelinci itu tak perlu menunggu waktu lama untuk dimakan, alam telah mendinginkannya secara alami. Hal itu wajar saja karena ranu kumbolo terletak sekitar 2400 m dari permukaan laut yang suhunya pada malam hari bisa mencapai 9 derajat celcius, belum lagi suhu di puncaknya.
“terima kasih atas makanannya” ucap jayanegara.
“pawana, habiskan rumputmu. Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi” sambungnya sambil melihat ke arah kuda putihnya. Pawana, demikian nama kuda itu, meringkik pelan lalu kembali memakan makanannya.
Matahari kini telah benar-benar hilang digantikan bulan purnama. Langit sangat cerah malam ini, bintang-bintang terlihat jelas, angin sepoi-sepoi berhembus dan di kejauhan terdengar beberapa suara hewan malam. Kini jayanegara telah duduk di sebuah gundukan kecil yang agak tinggi dari tanah sekitarnya menyerupai bukit kecil dan bersandar pada sebuah pohon besar. Di tangannya tergenggam seruling kecil dari bambu, ia meniupnya dan memainkan alunan melodi indah yang menentramkan hati, iramanya sangat menyayat hati bagi siapapun yang mendengar, seperti menggambarkan perasaan pemainnya, seolah-olah menggambarkan perjalanan panjang penuh rintangan namun di ujung perjalanan bertemu dengan oase nan subur. Jayanegara memainkannya dengan kesungguhan hati, walaupun sorot matanya tetap sama, sayu. Namun alisnya yang tajam seakan mengisyaratkan kalau ia punya tekad yang kuat hingga mampu bertahan selama ini. Angin yang tadi berhembus sepoi-sepoi perlahan lenyap, dedaunan berhenti bergoyang, riak danau mulai hilang dan suara hewan malam pun mendadak senyap seperti larut dalam irama sendu yang keluar dari seruling jayanegara, ikut memahami kesedihan sang pemain hidup sendirian di alam liar selama ini, Jayanegara, serigala penyendiri. Bahkan pawana kini ikut meringkuk di samping tuannya.
Matahari pagi bersinar terang membangunkan jayanegara dari tidurnya, setelah mandi dan berpakaian ia mengambil pedangnya yang tergantung di dinding pondok dan membawanya keluar. awalnya jayanegara hanya melakukan latihan pernafasan berulang kali, menyesuaikan irama pernafasannya dengan angin, menyatukan dirinya dengan alam. Lalu ia mengambil ancang-ancang, kedua kakinya sedikit ditekuk membentuk kuda-kuda dan dalam satu tarikan nafas ia mengeluarkan pedangnya dari sarung dengan kecepatan yang sulit diikuti mata dan menyabetkannya di udara, pedangnya seolah memotong udara, gerakan tersebut dilakukannya berulang kali dengan kecepatan yang luar biasa, entah berapa kali sudah ia lakukan, 800? 900? atau 1000 kali? jayanegara terus melakukannya hingga tangannya benar-benar pegal dan tidak sanggup lagi untuk diangkat. Setelah dirasa cukup ia pun berhenti dan menuju pohon di bukit kecil dekat pondokannya. Jayanegara berbaring dengan kedua tangannya direntangkan, memandang langit nan biru, merasakan semilir angin melewatinya. Kemudian ia memejamkan mata, merasakan bumi dengan kulitnya, mendengar suara-suara alam, melihat dengan mata yang lain, mata batinnya. Lama jayanegara hanya berdiam seperti itu. Lalu setelah tangannya agak bertenaga lagi ia duduk dan mengeluarkan serulingnya. Kembali ia lantunkan instrumen yang biasa ia mainkan, tenang dan mengalir lembut merasuki jiwa, membuat kekuatannya kembali.
Matahari mulai tergelincir ketika jayanegara bangun dari tidur siangnya, ia segera menuju pondok dan mengambil peralatan memancing, lalu duduk di tepi danau berharap agar ada yang memakan umpannya supaya ia tak kelaparan hari ini.
Hari telah benar-benar sore ketika jayanegara sedang memanjat tebing untuk mengumpulkan rempah-rempah guna dijadikan bumbu dan obat-obatan. Ketika ia melihat ke arah selatan, ke hamparan gurun pasir, jayanegara melihat badai pasir sangat besar sedang melanda wilayah tersebut. Setidaknya ini badai pasir paling besar yang pernah ia lihat selama tinggal di pegunungan ini.
Setelah selesai mengumpulkan tanaman yang ia butuhkan jayanegara turun menuju pondok. Hari telah malam ketika ia sampai. Malam begitu gelap dan angin sangat kencang. Berdasarkan pengalamannya selama ini, hujan badai akan datang sebentar lagi. Benar saja, ketika ia telah memasukkan pawana ke kandangnya hujan lebat segera turun, disusul kilat dan petir tak henti-hentinya. Langit seakan mau runtuh dan mengeluarkan semua isinya. Jayanegara hanya bisa meringkuk di pondoknya sambil berharap pondoknya tak hancur diterjang badai. Matahari pagi menembus masuk ke pondok membangunkan jayanegara. Setelah badai semalam ia merasa beruntung karena pondoknya tak terbawa angin seperti yang dialaminya beberapa bulan lalu. Setidaknya ia tak perlu bersusah payah membangunnya kembali.
Jayanegara baru bersiap latihan pedang ketika dia mendengar suara dari arah berlawanan. Hidup lama di alam liar membuat telinganya terlatih mendengar suara sekecil apapun walaupun dalam jarak yang lumayan jauh. Ia segera merubah arah badannya searah dengan datangnya suara lalu mengambil ancang-ancang untuk menyerang. Suaranya makin dekat walaupun bergerak perlahan. 125 meter… 100 meter… 75 meter… 50 meter… 25 meter… dan dia tepat di hadapan jayanegara. Semak-semak di hadapan jayanegara bergerak, tangan jayanegara mengeras bersiap menghunus pedangnya, pedangnya telah keluar sebagian namun disaat terakhir ia menghentikannya dan memasukkan kembali pedangnya ke dalam sarung (sarung pedang) ketika ia menyadari bahwa yang muncul bukan musuh. Di hadapannya kini berdiri seorang gadis, mungkin umurnya sekitar 21 tahun yang berjalan dengan gontai ke arahnya. Wajahnya kusam dan penuh debu, namun mata dan garis wajahnya tidak dapat menyembunyikan kalau ia adalah wanita yang sangat cantik. Pakaiannya menyiratkan bahwa ia dari golongan bangsawan, dengan kain sutra halus yang sepertinya diimpor dari Cina, gelang emas dan kalung khas keluarga kerajaan menghiasi lehernya. gadis itu berjalan tertatih menuju jayanegara namun tak sampai bebeapa lagkah dia pingsan tapi jayanegara telah siap menyambutnya.
Jayanegara segera membawanya ke pondok dan membaringkannya di tempat yang ia sebut dipan. Ia menaruh tangannya di kening gadis tersebut. Panas. Sangat panas. gadis ini terserang demam hebat. Jayanegara mengompresnya dengan kain basah. Lalu ia mengambil rempah-rempah dan segera meramunya untuk dijadikan obat.
Selama beberapa hari gadis itu tetap belum sadar dan selama itu pula jayanegara selalu merawatnya, setiap hari ia memasukkan ramuan obatnya ke mulut gadis tersebut, melap wajahnya dan menunda kegiatan berburunya dengan hanya memakan jagung yang telah dipanen.
Akhirnya pada suatu pagi gadis itu sadar dan kata yang pertama kali terlontar dari mulutnya adalah,
“dimana aku?”. Dia kemudian duduk, di sampingnya tak ada seorang pun. Dia mendapati dirinya di sebuah pondok kumuh. Dia mencoba mengingat apa yang telah terjadi, namun kepalanya terasa sangat sakit. Lalu dia mencoba berdiri walaupun dengan susah payah dan berjalan keluar. Di luar dia terkejut melihat seorang pemuda yang sedang menenteng karung berisi rumput menuju ke arahnya. Ketka jayanegara melihat si gadis berdiri di hadapannya dia berhenti dan menurunkan karungnya.
“syukurlah kamu sudah sadar” ucap jayanegara datar.
“siapa kamu? Dan kenapa aku bisa ada disini?” Jawab si gadis.
“justru aku yang harus bertanya, apa yang membuatmu cukup berani hingga sampai di gunung mahameru?”
“mahameru?” mendengar kata mahameru ini kepala gadis itu terasa sakit, lalu bayangan-bayangan melintas di kepala gadis tersebut, ingatannya kembali! Dia terduduk.
“sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?” sambung sang gadis.
“4 hari, dan selama itu kamu terus menggigau”
“apa ada orang yang datang ke sini setelah aku?”
“tidak ada. Apa sekarang kamu bisa menceritakan alasan kenapa kamu bisa berada disini?”
“tidak. Aku tidak bisa menceritakannya kepada orang yang belum kupercaya.” Jawab gadis itu ketus.
“hoho, jawaban yang cukup kejam apalagi diucapkan kepada orang yang telah menyelamatkanmu. Sejujurnya aku tidak begitu peduli dengan masa lalumu, aku hanya ingin tau kamu ini ancaman atau bukan. Kalau kamu sudah merasa sehat silahkan pergi.” jawab jayanegara santai.
“tunggu, biarkan aku tinggal disini. Akan aku ceritakan alasan aku berada disini. Aku benar-benar membutuhkan pertolonganmu.” Sergah si gadis.
“mulailah bercerita” kata jayanegara sambil duduk di samping gadis itu menghadap ke danau.
“namaku dewi kumala, aku berasal dari majapahit. Karena melakukan suatu kesalahan besar aku harus melarikan diri meninggalkan majapahit. Namun upaya ku untuk melarikan diri tidak semulus itu. Aku dikejar oleh prajurit kerajaan. Mereka ada banyak. Aku beruntung karena kuda yang kutunggangi sangat cepat. Aku terus memacu kudaku menjauhi majapahit hingga akhirnya aku sampai di kaki gunung Mahameru ini. aku mendengar kabar bahwa gunung ini sangat keramat, tidak seorang pun yang berani mendaki ke puncaknya. Tapi aku tak punya pilihan lain. Lalu aku turun dari kuda dan memukul kudaku agar terus berlari ke arah yang berlawanan dari mahameru. Aku harap itu bisa mengecoh mereka beberapa hari. Namun belum cukup sampai disitu, seakan para dewa marah akibat aku masuk tempat keramat, tiba-tiba badai pasir mucul. Aku berjuang sekuat tenaga melewatinya karena untuk kembali lagi sudah tidak mungkin. Walaupun aku sudah menutup wajahku dengan selempang tapi debu tetap masuk ke mata, mulut, telinga dan hidungku. Aku kesulitan bernafas. Rasa letih dan lelah akibat perjalanan membuatku linglung. Kuputuskan untuk tidak menyerah. Aku harus tetap hidup. Hingga akhirnya aku selamat dan ditolong olehmu. Jadi kumohon izinkan aku tinggal bersamamu. Aku tidak punya sanak saudara lagi di luar sana.” Ucapnya mengakhiri cerita.
“dia melewati badai pasir sendirian” batin jayanegara.
Lama jayanegara terdiam, lalu dia berkata,
“baikah. Tapi jangan harap kamu akan hidup nyaman. Kamu harus bekerja”
“terima kasih… hmmm, kalau boleh tau siapa namamu?”
“apa pentingnya namaku buatmu?”
“aku hanya malas memanggilmu dengan sebutan “pemuda” setiap saat.”
“namaku jayanegara”
“rasanya aku pernah mendengarnya di suatu tempat” batin dewi kumala.
“kalau begitu kau bisa mulai pekerjaan pertamamu dengan memanen jagung-jagung itu. Aku belum sempat memanen semuanya karena merawatmu”
“apa? Langsung disuruh kerja?” dewi kumala tak terima.
“lalu apa? Kau pikir aku akan membiarkanmu berbaring seharian?”
“issshhh… apa sifatmu memang selalu dingin seperti ini? pantas saja kamu hidup sendirian” ucap kumala sambl berlalu pergi menuju ladang jagung.
“kamu tidak tau apa-apa tentangku” kata jayanegara ketika dewi kumala telah berlalu. Ia lalu mengambil karung rumput dan membawanya menuju kandang pawana.
Mereka berdua pun sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Hampir tengah hari ketika dewi kumala datang menemui jayanegara.
“aku ingin mandi, badanku sudah gerah dan dekil” kata dewi kumala.
“Lalu apa? Apa kau ingin aku menemanimu?” jawab jayanegara sinis.
“bukan begitu, mesum. Setidaknya kau bisa menunjukkanku tempat yang tertutup dan aman dari binatang buas.”
“kau bisa pergi sedikit ke ujung sana. Disana lumayan rimbun dan pemandangannya indah. Jika kau beruntung kau hanya akan bertemu dengan beberapa ekor tupai dan katak yang akan mengintipmu” jayanegara menunjuk ke tempat yang dimaksud.
“ku harap kataknya tidak beracun” kata dewi kumala sambil beranjak pergi.

Dewi kumala sampai ke tempat yang dikatakan jayanegara. Jayanegara benar, tempat itu sangat indah dengan tebing-tebing tinggi yang melindunginya, ladang bunga di sebelah timur, pepohonan pinus dan puncak gunung yang terlihat menawan dari sini. Dewi kumala segera melepaskan pakaiannya dan turun ke air. Dingin dan menyegarkan. sudah lama sekali rasanya ia tidak menyentuh air. Dewi kumala membersihkan kotoran di sekujur tubuhnya. Danau yang jernih membuat Ia bisa melihat dasar danau. Di pepohonan terlihat burung berwarna biru yang ia tak tahu namanya. Burung itu berkicau atau lebih tepatnya terdengar seperti menyanyi. Tak lama kemudian teman burung itu datang. Mereka saling sahut menyahut membentuk irama. Ditambah suara katak dan riak danau, makin membuat danau ini jadi sempurna.
Tiba-tiba ia mendengar suara gemerisik dari pohon di belakangnya, ketika dewi kumala menoleh ke belakang ia terpekik… “KYAAAAAA…”
Jayanegara yang mendengar suara teriakan dewi kumala segera berkata,
“uppsss… sepertinya aku lupa memberi tahunya kalau disana juga tempat favorit kera untuk minum” kata jayanegara tanpa rasa bersalah.
Tak beberapa lama kemudian, dewi kumala datang. Kini dia telah menjelma dari gadis kumuh menjadi gadis cantik. Jayanegara yang melihatnya terpana.
“apa kamu sengaja tidak memberitahuku mengenai kera-kera itu?” tanya dewi kumala menyadarkan jayanegara.
“aku ingin pergi berburu, jika kamu terlalu lapar makanlah jagung sambil menunggu aku kembali” jayanegara mengalihkan pembicaraan.
“seumur hidup aku belum pernah makan jagung. jagung hanyalah makanan untuk kelas bawah. Aku ingin daging. Lagi pula aku tidak akan tinggal disini sendirian. Pengejar itu bisa datang kapan saja, belum lagi binatang buas yang bisa memangsaku setiap saat. Kumohon bawa aku” pinta kumala.
“Tapi aku tidak mau menyiksa pawana dengan beban 2 orang”
“kalau begitu kamu bisa jalan kaki”
“apa? Kupikir perjalanan panjang bisa merubah sikap manja anak bangsawanmu, ternyata tidak.” Balas jayanegara sambil menggelengkan kepala.

Setelah mengambil busur dan mengisi kendi air mereka berdua berangkat. Jayanegara berjalan kaki sambil memegang tali kekang pawana. Dewi kumala bernyanyi di sepanjang perjalanan.
Sesampainya di hutan jayanegara menambatkan kudanya. Mereka melanjutkan perburuan dengan berjalan kaki.
“hutan yang gelap. Apa disini ada babi hutan?” tanya dewi kumala.
“tidak, tapi disini ada harimau.”
“itu lebih buruk tau…”
“ssttt… suaramu bisa membuat buruan kita lari” cegah jayanegara.
Selang beberapa lama kemudian mereka melihat kelinci. disaat jayanegara sudah bersiap memanah, “kreek”. Kumala menginjak ranting patah dan sukses membuat kelinci itu kabur.
“terima kasih” sindir jayanegara.
“uppsss.. maaf”

Tak lama kemudian buruan yang lain datang. Mereka melihat seekor burung yang terbang lalu hinggap di sebuah pohon. Disaat jayanegara hendak memanahnya dewi kumala mencegahnya. Ternyata burung itu membawa cacing di paruhnya untuk diberikan pada anak-anaknya.
“aku mau makan jagung saja” kata dewi kumala. Mereka pun kembali.

Malamnya mereka duduk di bukit kecil. Jayanegara mengeluarkan serulingnya dan memainkan lagi favoritnya. Dewi kumala mendengarkannya.
“apa kamu yang membuat lagu itu?” tanya kumala begitu lagunya berakhir.
“ya, begitulah.”
“Sangat indah sekaligus menyayat hati. Alam pun terdiam mendengarkannya. Oh ya, mengenai harimau tadi apa kamu pernah melihatnya?”
“pernah satu kali, ketika aku mengambil air di sungai saat berburu”
“benarkah? Apa dia menyerangmu?”
“tidak, sepertinya dia tidak melihatku sebagai ancaman. Aku rasa harimau itu bukan harimau sembarangan, mungkin dia yang menjaga gunung ini. selama kita tidak membuat onar di gunung ini maka kita akan aman.”
Mereka berdua lalu diam dan memandang ke langit. Bulan terlihat lebih besar. Mungkin karena mereka berada di tempat yang tinggi maka bulan terlihat seperti itu. Hampir tak ada satu ruang kosong di langit yang tanpa bintang.

“aku ingin selamanya begini, hidup denganmu di gunung ini hingga kita tua dan aku akan merasa aman karena kamu selalu melindungiku” Dewi kumala merebahkan kepalanya di pundak jayanegara. Begitulah percakapan malam itu berakhir.

Cerpen Karangan: Reyhan R.
Padang. seorang siswa SMA Kelas 3 yg mencoba menyalurkan imajinasinya lewat tulisan. kritik dan saran sangat diharapkan.

#ARTIKEL SEMI NON ILMIAH

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA
NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.