A. PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas
sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul
dengan penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi
yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke
bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’. Paragraf
deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian
diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang
bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan,
rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan
dari pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah
dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.
Contoh Paragraf Deduktif 1
Kastil Batavia sering disebut bangunan tua oleh
pecinta sejarah Jakarta. Kastil ini hanya bisa dinikmati dalam bentuk foto atau
lukisan kuno. Akan tetapi, foto dan lukisan kuno pun sulit didapatkan. Lantas
dimana sebenarnya letak kastil itu dan bagaimana konsidi lahan bekas kastil
tersebut?
Contoh Paragraf Deduktif 2
Bandung adalah tempat Soekarno muda membuat
sejarahnya. Semula, ia hanya berniat kuliah di Bandoeng Technishhe Hoogeschool
(yang sekarang Institut Teknologi Bandung) mengambil jurusan arsitektur. Tapi
pergulatan batin dan pertemuannya dengan para tokoh di kota itu membuat
Soekarno, setelah lulus pada 1926, berbelok ke jalur politik. Ia pun mendirikan
Algemeene Stidie Club yang menjadi cikal bakal Partai Nasionalis Indonesia.
B.
PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang
dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada
kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri
Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa
khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan
peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
Jenis Paragraf Induktif :
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandingan
5. Sebab
akibat
Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata
induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum berarti ‘membawa
ke; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan
ke dalam’. Lebih lanjut istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran
yang bertolak dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan. Karena
pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa
hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf induktif itu
dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Berbeda dengan paragraf deduktif, pada paragraf
diatas kita seperti menarik kesimpulan dari kalimat – kalimat yang ada pada
awal paragraf. inilah perbedaan paling signifikan antara paragraf deduktif dan
induktif, pada paragraf induktif kalimat utamanya ada pada akhir paragraf yang
juga merupakan kesimpulan dari paragraf itu sendiri.
Contoh paragraph induktif :
Contoh 1 :
Penampilannya unik, dalam 1 daun ada dua warna atau
lebih. Kelangkaannya membuat ia diburu para kolektor. Harganya menyamai karya
seni, meroket ratusan kali lipat. Hanya satu yang diinginkan para kolektor,
yaitu keeksklusifannya. Bayangkan saja, peluang satu berbanding satu juta
kelahiran. Itulah taman variegate.
Contoh 2 :
Pada tahun 1959 semua Negara anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa setuju
atas deklarasi hak anak – anak. Dalam deklarasi ini disebutkan bahwa semua anak
berhak atas cinta dan pengertian, makanan, perumahan, kesehatan, pendidikan,
dan fasilitas untuk bermain sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan
cara yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar